Setiap kota di Indonesia menyimpan keunikan dan cerita menariknya masing-masing. Salah satunya adalah Kota Cimahi, sebuah kota dengan keragaman latar belakang masyarakatnya yang hidup berdampingan dengan damai. Kota yang sebentar lagi akan merayakan HUT yang ke-12 ini terletak di Provinsi Jawa Barat, tepatnya di sebelah barat Kota Bandung. Arti nama Cimahi diambil dari bahasa Sunda yaitu ”Ci atau cai = air dan Mahi = cukup”, yang berarti “Air yang cukup”.
Kota yang dikenal dengan julukan “Kota Tentara” atau “Kota Hijau” karena banyaknya pusat pendidikan dan fasilitas kemiliteran ini mulai dikenal pada masa kependudukan Belanda yaitu Jenderal Herman Willem Daendels yang saat itu membuat jalan Anyer-Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan yang sekarang menjadi alun-alun Cimahi, pada tahun 1811 lalu.
Setelah kemerdekaan, berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 1975, Cimahi ditetapkan sebagai kota administratif pada tanggal 29 Januari 1976. Kemudian pada tanggal 21 Juni 2001 status Cimahi berubah menjadi kota otonom. Kota dengan luas wilayah 48,42 km persegi ini terdiri atas 3 kecamatan, yang terbagi atas 15 kelurahan.
Keunikan Khas Kota Cimahi
Beragam keunikan yang menjadi ciri khas tersendiri Kota Cimahi, yaitu :
Lambang Kota Cimahi
Nama Pemkot
CIMAHI (Citra Mandiri Hidup Insani)
Bentuk Kubah
Kenyamanan dalam perlindungan
Bentuk 2 Pilar Bangun
Pembangunan bertitik pada keseimbangan (Agama & Dari Agama)
Bentuk Tatar Bunga
Lahan kehidupan strategis yang bermanfaat
Bentuk Riak Air
Dinamika SDM (POLEKSOSBUD) dan sumber kehidupan
Bentuk Irama Bukit
Sumber Daya Alam untuk kemakmuran
Bentuk Wadah atau Tempat
Kehidupan yang produktif dan efektif
Slogan
Saluyu Ngawangun Jati Mandiri yang memiliki pengertian berjalan harmonis serasi dengan selaras, bahu membahu dalam membangun citra diri yang mandiri dalam kemajuan
Konsep
Pembangunan Masa Depan Cimahi
Maskot Chima
Chima adalah maskot Kota Cimahi berbentuk robot kucing yang atraktif dan ceria. Chima memiliki bentuk mirip kucing. Warna putih platina bermakna ‘canggih‘. Mata yang cemerlang melambangkan sikap optimistis. Bentuk perut yang bulat memberikan kesan fleksibel, mencerminkan sifat kreatif dan aktif. Logo Kota Cimahi sebagai identitas Kota. Warna tangan yang biru muda bermakna ‘playful’, begitu pula warna kaki yang oranye berkilau. Ekor yang merupakan alat keseimbangan gerak kucing bermakna bahwa Kota Cimahi dapat bergerak dinamis dan seimbang dalam perubahan zaman.
Kuliner Khas Cimahi
Selain wilayah dan sejarahnya, hal yang tak kalah menarik mengenai Cimahi adalah kuliner khasnya yang pasti menggugah selera. Beberapa makanan lezat yang wajib dicoba bila berkunjung ke Cimahi diantaranya seperti : Bandrek-Bajigur, Denjapi, Keripik Binahong, Keripik Setan, Kue Semprong, Comring, hingga aneka macam jajanan kue basah nan nikmat. Semua kuliner itu bias anda coba dan dijadikan salah satu daftar wisata kuliner anda.
Kesenian Khas Cimahi
Salah satu kekayaan budaya Indonesia yang tersimpan di balik keeksotisan Kota Cimahi yaitu seperti : tari keurseus, tari jaipong, pencak silat, sisingaan, angklung, rengkong, calung reog, kecapi suling, degung, tarawangsa, longser, jenaka sunda, kliningan, karawitan dan wawayangan.
Selain kaya akan kesenian tradisionalnya, ada juga kesenian baru yang telah dipadukan dengan kesenian modern seperti : teater, kabaret, sastra, perfilman, seni gambar atau lukis, seni patung, seni rias, nasid, qasidah, acapela, dan banyak lagi. Semua jenis kesenian yang ada berpadu dengan begitu harmonis di tanah sunda ini.
Kota Cimahi dengan jumlah penduduknya sekitar 483.000 jiwa saat ini dan pertumbuhan rata-rata 2,12% per tahun, kini terus tumbuh dan menjadi salah satu kawasan pertumbuhan pesat di Jawa Barat. Dan segala keunikan yang ada di tanah Cimahi sekaligus membuktikan bahwa Negara kita kaya akan keanekaragaman budaya yang tersimpan dalam setiap wilayah Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan di dalamnya.